Cover "Meja No. 8" - Copyright MNC Publishing |
Judul : Meja No. 8
Penulis
: Akhmad Fatoni
Penerbit : MNC Publishing
Cetakan : I, Maret 2016
ISBN : 978-602-6931-37-5
Ketika seorang Jamil Massa (sastrawan muda
asal Gorontalo yang sedang naik daun) pada tanggal 21 Januari 2018, pukul 11.15
WIB, mengunggah foto dari akun instagramnya Penerbit Diva Press, saya langsung
terhenyak. Bukan karena sosok Jamil Massa yang merupakan salah satu sastrawan
muda yang menolak puisi esai-nya Denny JA sebagai Pembaharu Angkatan Sastra
Indonesia. Bukan pula karena sosok Jamil Massa yang pernah menyambangi beberapa
kota di Jawa Timur, termasuk menjadi salah satu narasumber dalam agenda
Terminal Sastra edisi 42 di Pendopo Kabupaten Mojokerto, 06 Desember 2017 lalu.
Unggahan Jamil Massa - Copyright DIVA PRESS |
Keterhenyakan saya dilatarbelakangi oleh
informasi yang disampaikan dalam unggahan Jamil Massa tersebut. Dalam unggahannya,
Jamil Massa mengabarkan bahwa Penerbit Diva Press akan menerbitkan karyanya
yang berbentuk kumpulan cerpen/novel berjudul “Pembangkangan di Meja No. 8”. Tidak jelas, kapan buku karya Jamil
Massa ini akan diterbitkan, karena saya belum menemukan informasinya ketika
saya buka website penerbit mayor dari
Yogyakarta tersebut.
Judul inilah yang membuat saya terhenyak.
Judulnya hampir sama dengan judul buku kumpulan cerpen karya salah satu penulis
muda dari Mojokerto; Akhmad Fatoni. Buku karya pemilik Rumah Budaya Akhmad
Fatoni (RBAF) ini berjudul “Meja No. 8”
(Penerbit MNC Publishing, Malang, 2016). Buku kumpulan cerpen “Meja No. 8” sendiri berisi sepuluh
cerpen, yaitu: (1) Jalan Tak Berujung, pernah
dimuat di Berita Metro, 19-01-2013; (2)
Kalap, pernah dimuat di Jurnal
Jombangana, edisi November 2010; (3) Malam
Jum’at Kliwon, pernah dimuat di Majalah Ekspresi,
edisi Juli 2010, (4) Tengah Malam, pernah
dimuat di Majalah Ekspresi, edisi
Juli 2010; (5) Lastri, pernah dimuat
di Majalah Tinta, tanpa informasi
lengkap tanggal pemuatan; (6) Jangan
Menangis, Bu!, pernah dimuat di Harian Radar
Mojokerto, Minggu, 24 Maret 2013; (7) Rebiin,
pernah dimuat di Harian Surabaya
Post, edisi 28-12-2008; (8) Meja No.
8, belum pernah dipublikasikan; (9) Wak
Cim, dimuat di Denpasar Post,
edisi 23-05-2014; dan (10) Ikhwal
Penyakit dan Kematian yang Tak Biasa, pernah dimuat di Bali Post, edisi 13-04-2014.
Dalam tulisan epilog buku ini, seorang Dadang
Ari Murtono, menyebut bahwa buku ini menyebabkan dirinya gagal mematikan
pengarangnya. Artinya, cerpen-cerpen di dalam buku ini terlalu kental Akhmad
Fatoni-nya sehingga seorang Dadang Ari Murtono yang kebetulan mengenal baik
sosok pengarangnya merasa tidak bisa bebas melepaskan bayang-bayang sosok
Akhmad Fatoni dari buku yang sekarang dapat mudah ditemukan di jejaring toko
buku Toga Mas dan Tokopedia ini.
Pembaca "Meja No. 8" - Dokumentasi RBAF |
Kesamaan (yang sama persis) dalam judul
mungkin bukanlah sesuatu yang baru. Namun, kehampirsamaan judul antara terbitan
buku penerbit mayor dan terbitan buku yang beraroma indie label tentu merupakan fenomena yang boleh dikata patut kita
apresiasi bersama. Menjadi sangat tidak bijak dan logis apabila saya menyebut
bahwa Jamil Massa maupun Diva Press melakukan pengekoran terhadap Akhmad Fatoni
dan MNC Publishing, walau waktu penerbitan menyebutkan apa dan siapa yang lebih
dulu terbit. Menjadi amat sangat tidak bijak lagi jika saya perpanjang tulisan
ini dengan mengerucut pada kehampirsamaan judul tersebut sebagai bagian dari
konspirasi jaman akhir. (Saya sendiri tertawa membaca diksi saya tersebut).
Akan menjadi sangat bijak jika tidak ada
klaim-mengklaim yang paling orisinil di antara kedua karya tersebut. Apalagi
jika klaim itu dilambari dengan kontrak yang nilainya sampai Rp. 5.000.000,-,
bermaterai, dan tidak dapat dibatalkan lagi seumur hidup sebagaimana kontrak
penulisan puisi esai.
Terlebih lagi, saya pribadi juga mengenal
baik kedua penulisnya. Simpul yang saya ikat adalah keyakinan bahwa saya
pribadi sangat meyakini tidak ada unsur kesengajaan di antara mereka berdua
saat memilih judul karya-karya kreatif mereka. Toh, keduanya juga pernah
menduduki salah satu edisi Terminal Sastra. Jika Jamil Massa di Terminal Sastra
edisi 42, maka buku kumpulan cerpen “Meja No. 8” karya Akhmad Fatoni ini
dibedah dalam Terminal Sastra edisi 21, Minggu, 20 Maret 2016.
----
SUMBER: